Ampas kopi yang belum diolah sebagai bahan baku optimal untuk peningkatan produksi bioetanol melalui sakarifikasi dan fermentasi simultan

Ampas kopi yang belum diolah sebagai bahan baku optimal untuk peningkatan produksi bioetanol melalui sakarifikasi dan fermentasi simultan

Abstrak
Studi ini menyelidiki potensi ampas kopi (SCG) sebagai bahan baku berkelanjutan untuk produksi bioetanol. Menggunakan sakarifikasi dan fermentasi simultan (SSF), efek dari berbagai praperlakuan SCG terhadap hasil etanol, konsumsi gula pereduksi, dan pertumbuhan ragi dibandingkan. Anehnya, SCG yang tidak diolah mengungguli SCG yang dipraperlakuan dalam semua aspek ini. SCG yang tidak diolah mencapai hasil etanol sebesar 4,91 g L –1 , efisiensi fermentasi sebesar 81,11%, dan pertumbuhan ragi sebesar 1,86 × 107 sel  /mL. Nilai-nilai ini secara signifikan lebih tinggi daripada SCG yang dipraperlakuan dengan berbagai metode. SCG yang tidak diolah mengandung kadar senyawa penghambat yang lebih tinggi (polifenol, furfural, hidroksimetilfurfural) tetapi juga menunjukkan peningkatan pertumbuhan ragi. Temuan yang tidak terduga ini menunjukkan interaksi positif antara komponen SCG dan metabolisme ragi. Polifenol dan asam lemak bebas memiliki efek positif pada pertumbuhan ragi. Polifenol juga berkorelasi kuat dengan asam lemak bebas (FFA), yang menunjukkan efek perlindungan pada ragi sebagai respons terhadap stres oksidatif yang disebabkan oleh polifenol tertentu, sehingga meningkatkan produksi bioetanol. Temuan kami menunjukkan potensi SCG yang belum dimanfaatkan sebagai bahan baku yang berkelanjutan dan layak secara ekonomi untuk produksi bioetanol. Pendekatan ini menawarkan alternatif yang berharga untuk bahan baku tradisional, yang berkontribusi pada ekonomi sirkular dan mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *