Abstrak
Lipid mikroba yang diproduksi oleh khamir dari biomassa lignoselulosa merupakan bahan baku yang menjanjikan bagi industri biodiesel, menyediakan sumber energi terbarukan sebagai alternatif bahan bakar fosil tradisional. Studi ini menyelidiki potensi Yarrowia lipolytica W29 untuk menghasilkan biomassa kaya lipid dari hidrolisat kulit kayu eukaliptus pekat gula yang tidak didetoksifikasi (EBH). Konsentrasi lipid yang dicapai dalam kultur batch (13,4 g L −1 ) adalah yang tertinggi untuk galur Y. lipolytica tipe liar dalam hidrolisat lignoselulosa. Berbagai mode kultivasi dua tahap (batch berulang, pengumpanan terus-menerus, dan pengumpanan pulsa) dipelajari untuk meningkatkan biomassa dan produksi lipid. Sel dan massa lipid lebih tinggi dalam kultur pengumpanan pulsa dan pengumpanan terus-menerus daripada kultur batch. Produksi asam sitrat, produk sampingan yang menarik bagi industri, ditingkatkan dalam kultur pengumpanan kontinu. Lipid mikroba yang diproduksi oleh Y. lipolytica W29 sangat tidak jenuh dan sebagian besar terdiri dari asam oleat (50% hingga 53%). Perkiraan sifat biodiesel yang akan diperoleh dari lipid intraseluler ini akan memenuhi standar biodiesel internasional EN 14214 dan ASTM D6751. Studi ini menunjukkan kelayakan penggunaan EBH untuk produksi lipid Y. lipolytica dan mendorong produksi berkelanjutan biodiesel berkualitas tinggi dari bahan baku lignoselulosa.
Bahan baku alternatif untuk biodiesel berkualitas tinggi: Produksi lipid dari hidrolisat kulit kayu putih oleh Yarrowia lipolytica W29 menggunakan berbagai mode budidaya

Leave a Reply